Catatan Blog saya

Monday, November 7, 2011

Pembelajaran Matematika dengan Lembar Kerja Siswa

A. Hakikat Matematika

Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Pada tahap awal, matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian pengalaman diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep matematika.
Secara umum matematika dikenal sebagai suatu ilmu pengetahuan yang abstrak, yang dapat dipandang sebagai struktur pola berpikir yang sistematis, kritis, logis, dan cermat, dan konsisten. Untuk memahami dan menguasai tidak mudah, belajar matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. Namun hal itu belum memenuhi sasaran matematika yang lain, yaitu yang ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk, dan struktur
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. Pada permulaannya cabang-cabang matematika yang ditemukan adalah aritmetika atau berhitung, aljabar, dan geometri. Setelah itu ditemukan kalkulus yang berfungsi sebagai tonggak penopang terbentuknya cabang matematika baru yang lebih kompleks, antara lain statistika, topologi, aljabar (linier, abstrak, dan himpunan), geometri (sistem geometri, geometri linier), analisis vektor, dan lain-lain.


B. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran matematika adalah suatu komponen yang membantu siswa dalam melakukan pendekatan dari suatu masalah menuju suatu konsep. Lembar Kerja Siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Sehingga LKS merupakan lembar kerja bagi siswa yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Dalam keseharian kita mengajar LKS sebagai bagian dari pembelajaran modul yang berisi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, disusun langkah demi langkah sehingga mempermudah siswa belajar. Dalam lembaran itu juga tercantum kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
Lembar Kerja Siswa (LKS) juga merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan secara mandiri. Dalam proses pembelajaran matematika, LKS bertujuan untuk menemukan konsep atau prinsip dan aplikasi konsep.
LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Paling tidak LKS sebagai media kartu. Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media, hirarki materi (matematika) dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif.

C. Tujuan dan Manfaat Lembar Kerja Siswa
Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut.
  1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
  2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.
  3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
  1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
  2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
  3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
  4. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
  5. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.
  6. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
D. Langkah langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Siswa adalah sebagai berikut.
  1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS.
  2. Menyusun kebutuhan LKS.
  3. Menentukan topik-topik di dalam LKS.
  4. Menyusun perangkat evaluasi.


E. Jenis Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Ada dua macam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika di sekolah.

1. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.

Lembar Kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran matematika. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kegiatan pada peserta didik.

2. Lembar Kerja Siswa Berstruktur.
Lembar Kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kegiatan atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. 

F. Syarat Lembar Kerja Siswa yang Baik
Dalam pengembangan pembelajaran matematika dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa, maka syarat LKS yang baik harus memenuhi 2 persyaratan yaitu :

1. Konstruksi
Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna Lembar Kerja Siswa yaitu peserta didik. 

2. Dikdaktif
Persyaratan didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi asas-asas yang efektif. Sehingga lembar kegiatan dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan lembar kegiatan pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep.
Mudah mudahan dengan memahami pengembangan pembelajaran matematika dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut kita mampu meningkatkan prestasi anak didik khususnya dalam mempelajari matematika yang dikenal sebagai pelajaran sangat menyulitkan.

No comments: